5 Paket Soal UN 2011

on Senin, 21 Maret 2011

Pada Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, akan ada sesuatu yang berbeda. Jika sebelumnya hanya ada 2 paket soal untuk peserta UN, kini soal yang dibagikan ada 5 paket untuk satu ruangan. Kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek, demikian seperti ditegaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas) Prof Mansur Ramli.

Berikut ini tanya jawab Ibu Vit (detik) dengan Prof Mansur Ramli :
Apa pertimbangan 5 paket soal dalam satu ruangan di UN?

Pertama agar di ruangan ujian, kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek. Kemudian kedua, juga memperkecil siapa pun yang mau intervensi karena kesulitan. Itulah alasan utama kenapa diperbanyak paketnya.
Semula dirancang bila memungkinkan adalah 20 paket. Tapi tampaknya agak sangsi, jangan sampai di percetakan nanti muncul kekhawatiran tidak mampu atau ada soal yang lembarnya terbalik-balik.

Ke depannya akan diperbanyak lagi paket soalnya?
Ini kita bertahap dengan mencoba 5 paket. Ke depan, dipertimbangkan untuk ditambah paket. Jadi kita semakin membangun sistem. Ini merupakan cara untuk mengurangi kesempatan mencontek, mengintervensi.

Ini tentu belajar dari pengalaman UN sebelumnya?
Dari pengalaman, di UN ternyata banyak siswa yang tidak lulus karena ada intervensi. Kalau percaya diri, peluangnya lulus tinggi. Contoh, ada beberapa sekolah karena ditemukan intervensi maka ujian dibatalkan. Ketika dihitung yang lulus, hanya 60 persen. Lalu ketika ujian dibatalkan lalu diuji kembali dan diawasi ketat, yang terjadi justru lebih dari 90 persen lulus. Artinya kalau diberi kesempatan untuk percaya diri, tanpa diganggu (orang yang berikan jawaban), peluang lulusnya lebih tinggi. Ini karena bahan ujian sudah dibagi. Sepanjang siswa belajar, maka kesempatan lulus tinggi.

Tahun lalu masih banyak juga yang mencoba intervensi siswa?
Ya, banyak spekulan yang menjual jawaban yang tidak benar. Kalau ada yang membeli ini karena orangtua dan siswa berpikiran pendek. Berpikir yang penting lulus tanpa berpikir panjang. Sehingga mereka percaya saja dengan penjual jawaban itu. Karena jawabannya salah ya tidak lulus.

Sosialisasi 5 paket soal UN sudah selesai dilakukan?
Sosialisasi kepada yang terkait sudah. Kalau kepada siswa, nanti ketika ujian ya sudah akan langsung ada paket soal. 5 Paket ini untuk SMP dan SMA. Ini semua sudah ada Prosedur Operasi Standar (POS)-nya.

Kapan UN dilakukan?
Untuk tingkat SMP pada tanggal 25-28 April 2011. UN susulan untuk SMP dan sederajat pada 3-6 Mei 2011. Pengumuman UN 2011 tingkat SMP paling lambat 4 Juni. Sedangkan untuk tingkat SMA diadakan pada tanggal 18-21 April. UN 2011 susulan untuk SMA dan sederajat pada 25-28 April. Lalu, hasil UN untuk SMA akan diumumkan di sekolah masing-masing pada 3-6 Mei. Kalau tidak salah, jadwalnya sudah benar begitu.

Bagaimana dengan nilai kelulusan UN?
Prinsipnya kelulusan siswa antara lain ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan SMA.

Bobot penggabungan adalah 60% untuk UN dan 40% untuk US.
Misal nilai UN = 8 dan US = 9. Nilai akhirnya = 8 X 0,6 + 9 X 0,4 = 4,8 + 3,6 = 8,4 berarti lulus karena syarat kelulusannya adalah 5,5.

Tips Struk Mesin Kasir Sebagai Alat Kontrol Kecurangan Kasir

on Rabu, 09 Februari 2011


Sebagai penjual mesin kasir dan alat alat barcode seringkali saya ditanya calon pembeli yang ingin mengetahui secara detil keuntungan menggunakan mesin kasir terutama dari sisi aspek pengontrol kecurangan yang mungkin terjadi dilakukan oleh kasir.

Pertanyaan yang paling sering muncul yaitu, apakah dengan saya memakai mesin kasir stok akan terkontrol? apakah dengan memakai mesin kasir stok keluar (Check Out Process) akan terdeteksi semua?
Jawaban dari pertanyaan ini sebetulnya cukup mudah dan tidak rumit, hanya saja memang bagi mereka yang belum bisa memiliki bayangan implementasi penerapan tersebut akan susah membayangkannya.
Pertama, Mesin kasir jenis apa dulu yang dipakai? Seperti kita bahas dalam postingan kita sebelumnya tentang mesin kasir, secara garis besar mesin kasir di bagi 2 jenis yaitu mesin kasir elektronik (Electronic Cash Register/ ECR) dan mesin kasir komputer/ komputer kasir ( Point Of Sale/ POS System) mesin kasir elektronik kebanyakan untuk di level entri atau low end tidak bisa mengontrol stok, namun hanya benar benar Cash Register (Mencatat cash flow keluar masuknya uang saja) namun untuk yang High End selain fungsi utama cash register bisa juga mengontrol stok barang walaupun secara kapasitas pada umumnya terbatas tergantung dari kapasitas RAM (Random Access Memory) nya.
Kita dalam postingan ini tidak memfokuskan pada jenis jenis mesin kasir namun menjawab apakah mesin kasir mampu mengontrol kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh kasir?
Sebuah ilustrasi: seorang kasir sebut saja Vannie meminta adiknya untuk belanja ke swalayan tempat dia bekerja, lalu waktu check out si adik tadi di proses oleh kakaknya yang memang bertugas sebagai kasir, si adik tadi di keranjang memasukan 5 item barang, namun oleh si kakak di masukan ke proses input penjualan pada mesin kasir hanya 3 item, yang 2 di masukan begitu saja ke kantung kresek tanpa di scan barcode/ di input.
Dengan ilustrasi di atas maka kita tau kalau secanggih apapun mesin kasir dan sistem yang ada tidak mampu 100% mengontrol kecurangan kasir, salah satu yang bisa di antisipasi adalah dengan re check ulang di pintu keluar oleh petugas security seperti yang dulu pernah dilakukan di Makro. namun apakan hal semacam ini bisa membuat nyaman bagi pembeli ?
Ilustrasi Ke-2 yaitu: di sebuah salon perawatan rambut, customer A sedang di servis dengan hair spa karena rambut A tadi panjang maka tarifnya Rp 300.000.- namun waktu proses pembayaran di kasir oleh si kasir Customer A tadi tidak di input di mesin kasir dengan tarif rambut panjang Rp 300.000.- namun tarif rambut pendek yaitu Rp 200.000.- dan struk tidak di kasihkan pada Customer A tadi. Selisih Rp 100.000.- masuk ke kantung si kasir. Nah apakah mesin kasir bisa mengontrolnya?
Berarti Mesin Kasir tidak 100% menjadi solusi pengontrol kecurangan kasir? ada beberapa trik yang sering dilakukan toko-toko dalam mengantisipasinya mungkin dengan bantuan CCTV (Camera), Cermin cembung, Rolling kasir dll
Salah satu trik yang pernah saya jumpai yaitu dengan struk transaksi mesin kasir yang biasanya di kasihkan ke pelanggan/ customer

Kertas struk hal sepele memang, sering dari kita sebagai pembeli jarang sekali meneliti apakah kertas struk yang di berikan pada kita sudah benar (Correct) ? Sering kita mengabaikan, karena kita dah yakin pasti benar.
Kalau ilustrasi ke-2 tadi maka apa yang terjadi? karena pelanggan tidak menerima struk maka kasirpun bisa melakukang kecurangan. Di sebuah toko saya pernah melihat ada tulisan di kasir yang isinya “Minta dan Periksalahlah stuk pembelian pada kasir, bila Anda tidak menerima struk (Isi Struk Tidak Cocok) silahkan Hubungi Manager/Pengelola kami akan berikan Hadiah, Gift menarik bagi Anda”
Kira kira secara psikologis masih ada nyalikah kasir untuk melalukan kecurangan seperti ilustrasi ke-2 tadi?
Namun yang pasti tetap Anda butuh mesin kasir yang mampu mengeluarkan truk / nota penjualan, bagaimana menurut Anda?  
sumber : www.mahesajenar.com.